BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Sabtu, 11 Desember 2010

Vatikan Menolak Terlibat Dalam Penyelidikan Skandal Seks Pastur

Vatikan pun disebut-sebut dalam bocoran WikiLeaks. Vatikan menolak mengizinkan pejabat-pejabatnya bersaksi di depan komisi Irlandia yang menyelidiki skandal kejahatan seks anak oleh para pastur. Pemerintah Irlandia pun terpaksa memberikan kekebalan bagi para pejabat Vatikan untuk tidak bersaksi.

Hal itu terungkap dalam kabel-kabel diplomatik kedutaan AS yang dirilis WikiLeaks dan diberitakan harian Guardian, Sabtu (11/12/2010).

Dalam salah satu kabel dinyatakan, Vatikan tersinggung dengan permintaan untuk informasi dari komisi penyelidik Irlandia, yang dinamakan komisi Murphy, terkait skandal seks pastur. Para pejabat Vatikan merasa pemerintah Irlandia tidak menghormati dan melindungi kedaulatan Vatikan dalam investigasi tersebut.

Meski kurangnya kerjasama dari Vatikan, komisi Murphy bisa menarikan kesimpulan bahwa beberapa uskup mencoba menutup-nutupi skandal seks pastur tersebut. Dalam laporannya, komisi Irlandia tersebut mengidentifikasi 320 orang yang melaporkan kejahatan seks anak antara 1975 hingga 2004 dalam keuskupan Dublin.

Dalam kabel yang dirilis WikiLeaks, Noel Fahey, Duta Besar Irlandia untuk Vatikan mengatakan pada diplomat AS Julieta Valls Noyes, skandal seks pastur Irlandia merupakan krisis paling sulit yang pernah dihadapinya.

Kabel tersebut berjudul: "Skandal kekerasan seks menegangkan hubungan Irlandia-Vatikan, mengguncang gereja Irlandia dan mendatangkan tantangan bagi Takhta Suci".

Menurut wakil Fahey, Helena Keleher, pemerintah Irlandia menuruti tekanan Vatikan. Mereka memberikan kekebalan bagi pejabat-pejabat Vatikan untuk tidak bersaksi.

Dalam kabel terungkap bahwa para politikus di pemerintahan Irlandia telah mencoba untuk membujuk Vatikan untuk terlibat dalam penyelidikan skandal seks.

Pemerintah Irlandia ingin terlihat bekerja sama dalam investigasi tersebut namun para politikusnya enggan menekan pejabat-pejabat Vatikan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan para investigator.


0 komentar: