BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Rabu, 15 Desember 2010

9 Toko PC Dapat Penghargaan Kejujuran

Toko yang mempromosikan dan menjual piranti lunak asli dianggap sebagai toko yang 'jujur'. Sembilan di antaranya mendapatkan penghargaan karena 'kejujuran' itu.

Penghargaan itu bernama Star Shop Award yang diberikan oleh Microsoft. Edisi terbaru penghargaan ini diberikan pada sembilan toko berdasarkan survei yang dilakukan pada sekitar 600 toko di Jakarta dan Bandung. kesembilan toko itu akan bergabung dengan 12 dealer PC penerima Star Shop Award sebelumnya.

Menurut Microsoft, selain aktif mempromosikan dan menjual perangkat lunak asli, toko-toko ini juga merupakan anggota dari program Microsoft untuk channel IT, Microsoft Partner Network (MPN).

Berikut adalah sembilan toko pemenang Star Shop Award:

  • Shop Toshiba, Mangga Dua Mall
  • Bhinneka.com, Mangga Dua Mall
  • Quantum Computer, Mangga Dua Mall
  • Kreasindo, Harco Mangga Dua
  • Tops’s Computer, Harco Mangga Dua
  • Platinum, Bandung
  • Duta Com, BEC Bandung
  • Misi, BEC Bandung
  • Daya Computer System, Bandung

Jujur Seperti Apa?

Star Shop Award mulai digelar pada Juni 2010. Tahap pertama, 200 penjual PC di Mal Mangga Dua Jakarta disurvei dan hasilnya 65 penjual PC berhasil melewati putaran pertama penilaian. Setelah putaran pertama itu, seleksi lanjutan menjaring 12 penjual PC yang akhirnya mendapatkan penghargaan.

Kriteria 'Penjual PC Jujur' dari Microsoft bukan soal moralitas. Microsoft menyebutkan, tujuan dari program STAR Shop Award adalah untuk mempromosikan dan memberikan penghargaan kepada penjual PC yang menjual PC baru hanya dengan software asli secara konsisten.

Ini artinya, toko-toko penerima Star Shop Award memiliki penjual yang terlatih dan hanya akan merekomendasikan piranti lunak resmi berlisensi. Konon, jika pembeli datang dan meminta dipasang software bajakan pun tak akan dipenuhi.

'Carrot and Stick'

Jika di satu sisi Microsoft memberikan penghargaan pada 'penjual yang jujur', di sisi lain juga ada upaya memerangi mereka yang menjual produk bajakan.

Microsoft menyampaikan, ada 20 penjual PC di Bandung, Jakarta, Makassar, Surabaya dan Medan yang telah ditangkap oleh pengacara Microsoft yang ditunjuk untuk membahas tindakan pelanggaran yang mereka lakukan.

Microsoft menyebut tindakan hukum ini perlu demi melindungi mitra mereka. Konon, para mitra mengalami kerugian akibat adanya penjual yang 'tidak jujur'.

"Tindakan-tindakan yang perlu dilakukan untuk melindungi mitra bisnis kami dan pelanggan yang jujur. Kami menerima banyak keluhan dari penjual PC bahwa mereka mungkin akan tutup toko jika mereka tidak dapat bersaing dengan tetangga mereka yang menjual PC baru serupa tetapi diinstal dengan software bajakan," sebut Jonathan Selvasegaram, Regional Attorney Microsoft di Singapura.

Apkomindo Mendukung

Dukungan pada program penghargaan itu disampaikan oleh Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo). "Penjual komputer harus menyadari bahwa jika mereka menjual komputer yang diinstal dengan software bajakan, mereka tidak hanya mempengaruhi kehidupan penjual yang jujur, mereka juga menempatkan pelanggan mereka ke dalam resiko karena menggunakan software tanpa lisensi," tutur Suhand Wijaya, Presiden Apkomindo.

Suhanda mengatakan, Apkomindo mau bekerjasama dengan Microsoft untuk memberikan wawasan pada dealer komputer soal software asli. "Software adalah jantung dari komputer Anda. Anda berisiko kehilangan data berharga, informasi pribadi dan akan mengalami downtime saat Anda menggunakan software bajakan," ujarnya.

Menurut Elizabeth Wirapranata, Genuine Software Initiative Lead PT Microsoft Indonesia, Microsoft ingin terus menggandeng Apkomindo dalam menggarap pasar lokal. Termasuk lewat program Star Shop Award tadi.

"Tim hukum kami di Singapura mengambil pendekatan yang tegas terhadap penjual PC yang terus menjual mesin dengan software bajakan, tetapi kami juga memberikan penghargaan bagi mereka yang telah melakukan hal yang benar,"

Sabtu, 11 Desember 2010

Sebelum Marriott Dibom, Kedubes AS Jakarta Kirim Kawat Terkait Terorisme

Kawat-kawat diplomatik rahasia dari Kedubes AS Jakarta yang akan dibocorkan WikiLeaks semakin terang. WikiLeaks mengungkap, ada kawat terkait terorisme yang dikeluarkan 4 hari sebelum peristiwa bom di Hotel JW Marriott pada 17 Juli 2009 lalu.

Sejauh ini, WikiLeaks baru memberikan rekap 3.059 dokumen yang akan dibocorkan dari Kedubes AS di Jakarta dan 167 dokumen dari Konjen AS Surabaya. Rekap dokumen itu disertai tanggal dan perihal yang diketahui dari kode-kode khusus. Namun isi dokumennya memang belum bisa dibaca, karena belum dirilis.

Seperi dilansir dari situsnya, Senin (6/12/2010), sebuah kawat pernah keluar dari Kedubes AS di Jakarta pada 13 Juli 2009. Kodenya adalah PTER, PREL, PGOV, ASEC, ID. Dari kode itu, bisa diketahui isi kawat itu adalah terkait isu terorisme, dikaitkan dengan hankam, pemerintah pusat dan hubungan luar negeri Indonesia.

Pada 17 Juli 2009, bom Marriott pun meledak dan ikut merusak Hotel Ritz-Carlton. Pada tanggal itu pula, langsung keluar kawat lagi dari Kedubes AS Jakarta dengan kode PTER, PGOV, PREL yang artinya terorisme, pemerintah Indonesia dan hubungan luar negerinya.

Kawat-kawat diplomatik terkait terorisme tidak berhenti di situ saja. Pada 21 Juli 2009 atau 4 hari setelah kejadian, kembali keluar kawat berkode PTER, PGOV, PREL, ASEC, CASC, ID. Artinya terkait dengan terorisme dan hankam di Indonesia. Kode CASC atau assistance to citizen berarti ada arahan agar AS membantu Indonesia terkait peristiwa bom itu. Pada 23 Juli 2009 kembali keluar kawat terkait terorisme dengan kode sama.

Jika Kedubes AS sudah mengeluarkan kawat diplomatik soal terorisme, 4 hari sebelum JW Marriott meledak, apa artinya AS sudah tahu akan ada serangan terorisme? Hal itu baru akan terjawab jika dokumen ini dirilis sepenuhnya oleh WikiLeaks.

WikiLeaks saat ini menjadi pusat perhatian karena merilis Cablegate atau skandal kawat diplomatik AS. Ada 251.287 dokumen, termasuk 3.059 dokumen dari Kedubes AS Jakarta dan 167 dokumen dari Konjen AS Surabaya. Dokumen yang akan dibocorkan dari perwakilan AS di Indonesia mulai dari pemerintahan Soeharto pada 19 November 1990 sampai pemerintahan SBY pada 27 Februari 2010.

Wikileaks pada tahun 2009 lalu pernah membocorkan makalah internal milik Kongres AS. Sejumlah makalah pun bertemakan Indonesia, yang dibuat oleh lembaga think-tank milik kongres. Tujuannya untuk membantu Kongres mengambil kebijakan luar negeri.

Namun dokumen ini berbeda jauh dengan apa yang akan dibocorkan Wikileaks saat ini. Target mereka kini bukan kongres AS, tapi Kemlu AS dan kedubes mereka di dunia. Yang dibocorkan pun bukan makalah berlembar-lembar, melainkan telegram-telegram singkat dan berstatus rahasia dari para diplomat. Oleh karena itu, WikiLeaks menyebutnya Cablegate alias skandal telegram atau kawat.

Obama Harus Mundur Jika Menyetujui Tindakan Memata-matai PBB

Salah satu kabel diplomatik yang dibocorkan situs WikiLeaks menyebutkan bahwa Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Hillary Clinton pernah memerintahkan staf kedutaan AS di seluruh dunia untuk memata-matai PBB. Perintah tersebut sangat serius sehingga mungkin harus mendapatkan persetujuan presiden.

Karenanya Presiden Amerika Serikat Barack Obama harus mundur jika terbukti bahwa dirinya menyetujui perintah Hillary tersebut.

"Seluruh rantai komando yang tahu soal perintah ini, dan menyetujuinya, harus mengundurkan diri jika AS ingin dilihat sebagai negara kredibel yang mematuhi aturan hukum. Perintah tersebut sangat serius sehingga kemungkinan harus mendapat persetujuan presiden," cetus Julian Assange.

Hal itu disampaikan pendiri situs WikiLeaks tersebut dalam wawancara dengan harian Spanyol, El Pais dan dilansir kantor berita AFP, Senin (6/12/2010).

"Obama harus menjawab apakah dia tahu mengenai perintah ilegal ini dan kapan. Jika dia menolak menjawab atau ada bukti dia mendukung tindakan-tindakan ini, dia harus mengundurkan diri," tandas Assange.

WikiLeaks menimbulkan kehebohan saat mulai merilis lebih dari 250 ribu kabel Departemen Luar Negeri AS pada 28 November lalu. Menurut salah satu dokumen, pada Juli 2009, Hillary ternyata pernah memerintahkan staf kedutaan AS di seluruh dunia untuk memata-matai PBB. Antara lain soal nomor telepon yang dituju, rincian kartu kredit, scan mata, sidik jari, serta DNA pejabat asing.

Semua anggota tetap Dewan Keamanan, termasuk Rusia, Cina, Prancis dan Inggris, serta Sekjen PBB Ban Ki-Moon ditargetkan dalam misi mata-mata rahasia tersebut.

AS juga menginginkan informasi biografi dan biometrik perwakilan permanen Dewan Keamanan PBB. Tidak hanya itu, Hillary juga meminta data lengkap jadwal kerja, alamat email, nomor fax, pemilik website, dan nomor ponsel.

Tugas memata-matai ini bisa dianggap melanggar hukum internasional serta merusak kepercayaan negara lain terhadap AS.

Myanmar Diam-diam Bangun Lokasi Nuklir

Saksi-saksi mata di Myanmar mengklaim telah melihat bukti bahwa lokasi rudal dan nuklir diam-diam sedang dibangun di kawasan hutan terpencil di negeri itu. Hal ini semakin menimbulkan kekhawatiran bahwa rezim militer Myanmar diam-diam tengah mengembangkan senjata nuklir.

Para teknisi Korea Utara (Korut) membantu membangun fasilitas rahasia tersebut. Demikian menurut kabel-kabel diplomatik rahasia AS yang dirilis situs WikiLeaks seperti dilansir Guardian, Jumat (10/12/2010).

Dalam kabel diplomatik dari Kedutaan Besar (Kedubes) AS di Myanmar tersebut, seorang pejabat Myanmar mengatakan, dirinya melihat para teknisi Korut membantu membangun fasilitas bawah tanah di kaki bukit yang jaraknya sekitar 480 kilometer barat daya Yangon.

"Orang-orang Korut, dibantu oleh para pekerja Burma, tengah membangun fasilitas bawah tanah bertulang beton yang jaraknya 500 kaki dari atas gua ke puncak bukit di atas," demikian menurut kabel tersebut.

Menurut pejabat Myanmar tersebut, 300 teknisi Korut bekerja di lokasi tersebut.

Menurut keterangan saksi mata yang dikumpulkan staf Kedubes AS, pekerjaan pembangunan fasilitas nuklir tersebut masih dalam tahap awal. Namun Kedubes AS menganggap itu sebagai perkembangan yang mengganggu sebab Myanmar bisa mengikuti jejak Pakistan dan Korut yang memiliki senjata nuklir.

Sejak tahun 2002 lalu telah beredar rumor bahwa Myanmar diam-diam berupaya mengembangkan bom nuklir dengan bantuan Korut. Namun selama ini kedua negara tersebut membantah keras hal itu. Junta militer Myanmar menegaskan bahwa tak ada orang-orang Korut di negeri tersebut.

Pemerintah Myanmar sejak lama telah mengungkapkan keinginannya untuk membangun reaktor nuklir sipil guna memenuhi kebutuhan energi listrik yang sangat kurang di negeri itu. Myanmar telah menandatangani perjanjian dengan Rusia untuk membangun reaktor nuklir tersebut.

Namun proyek tersebut sejauh ini belum berhasil dimulai dikarenakan kurangnya dana. Perjanjian rahasia dengan Korut akan merupakan pelanggaran aturan internasional mengenai proliferasi nuklir.

MoU Diam-diam Pemerintah RI-Microsoft Dibongkar

Ketika posisi Menteri Komunikasi dan Informatika dipegang Sofyan Djalil, Indonesia sempat dihebohkan dengan adanya Memorandum of Understanding (MoU) 'rahasia' antara pemerintah Indonesia dengan Microsoft. Nah, dokumen MoU tersebut rupanya juga ikut dibongkar Indoleaks.

Keberadaan MoU yang pernah terendus pada akhir 2006 lalu ini memang cukup mencengangkan pada masa itu. Pasalnya, pemerintah RI disebutkan berniat membeli 35.496 salinan sistem operasi Microsoft Windows dan 177.480 salinan Microsoft Office dari vendor software raksasa asal AS itu.

"Inilah dokumen yang sempat menghebohkan dunia telematika Indonesia beberapa tahun lalu. Sebuah perjanjian rahasia antara pemerintah RI dengan Microsoft," tulis Indoleaks, dalam situsnya yang dikutip detikINET, Jumat (10/12/2010).

Dalam dokumen tersebut disebutkan dengan jelas bahwa hadirnya MoU ini merupakan aksi lanjutan dari pertemuan Presiden SBY dengan pendiri Microsoft Bill Gates di Redmond, Amerika Serikat, pada 27 Mei 2005.

Kemudian, kesepakatan kedua belah pihak lantas diresmikan dengan MoU yang ditandatangani Menkominfo pada saat itu Sofyan Djalil dan Chris Atkinson, Presiden Microsoft South East Asia.

Sontak saja, kala itu banyak desakan yang dilontarkan agar pemerintah membatalkan nota kesepahaman tersebut. Sampai pada akhirnya, kasus ini semakin lama tenggelam dimakan zaman.

Indoleaks sendiri pada Jumat (10/12/2010) siang, diketahui sudah tidak bisa diakses. Kemungkinan, situs yang disebut-sebut mirip Wikileaks namun bercitarasa lokal ini tak kuat menahan banyaknya pengakses. Pasalnya, ketika baru muncul, situs ini sudah jadi pembicaraan di jejaring sosial.

Nah, lantaran rasa penasaran yang besar dari pengguna internet Tanah Air inilah yang bisa jadi penyebab tumbangnya Indoleaks. Mereka tak kuat menahan serbuan pengunjung atau bisa juga ada suatu lembaga tertentu yang meminta situs tersebut untuk segera ditutup.

Gara-gara WikiLeaks, Pentagon Cekal Flash Disk

Pembocoran berbagai dokumen rahasia di WikiLeaks bikin banyak pihak kebakaran jenggot, terutama yang datanya ikut tersebar. Departemen Pertahanan Amerika Serikat pun dilaporkan berusaha mencegah kejadian memalukan itu terjadi lagi.

Larangan pemakaian media penyimpanan seperti USB Flash Disk atau DVD pun muncul di Pentagon. Mayor Jenderal Richard Weber, komandan Air Force Network Operations memerintahkan para tentara segera menghentikan pemakaiannya pada sistem yang terhubung dengan SIPRNET.

SIPRNET, kependekan dari Secret Internet Protocol Router Network merupakan sebuah jaringan terpisah dan rahasia milik Departemen Pertahanan AS.

"Semua organisasi Angkatan Udara harus segera melarang aktivitas transfer data SIPRNET di media penyimpanan," demikian tertera dalam perintah tersebut, dikutip detikINET dari CNN, Sabtu (11/12/2010).

Menurut situs teknologi Wired yang mengklaim mendapat bocoran dari Pentagon, semua angkatan di militer juga telah merilis peraturan serupa. Hal ini demi mencegah terjadinya kebocoran data militer ke publik.

Beberapa waktu lalu, seorang pekerja di Pentagon dilaporkan mengambil ribuan dokumen dari SIPRNET berbekal sebuah media penyimpanan. Kemudian, dia menyerahkan data tersebut ke pihak WikiLeaks.

Pentagon jelas tidak mau kecolongan seperti itu lagi. Karena itu tidak heran mereka kini sangat ketat menjaga sistem penyimpanan data-datanya yang dianggap rahasia

Irisan Tipis Sapi Mentah yang Mak Nyuss

Via Veneto adalah ruas jalan pendek yang sangat terkenal dan elite di Roma, Italia. Sebuah film djadoel karya Federico Fellini di tahun 1960-an, berjudul La Dolce Vita (Hidup yang Indah), menampilkan beberapa scenes di jalan ini.

Hotel-hotel mewah, butik-butik eksklusif, restoran-restoran berkelas, juga Kedutaan Besar Amerika Serikat - semuanya ada di jalan ini. Istana Quirinale dan Palazzo Barberini juga tidak jauh dari sini. Setidaknya, ada dua nama dunia untuk tempat nongkrong di Via Veneto, yaitu: Harry’s Bar, Hard Rock Cafe. Sedangkan restoran-restoran terkenal antara lain adalah Cafe de Paris, Cafe Veneto, Ristorante La Dolce Vita, dan lain-lain.

Hampir semua restoran berbentuk ruangan berdinding kaca, dibangun di antara trotoar dan jalan raya, sehingga tamu restoran dapat melihat lalu-lintas mobil maupun “cuci mata” melihat pejalan kaki yang tampak modis di trotoar. Suasananya sungguh sangat romantis.

Akhirnya, saya sempat juga mengajak istri makan di sini. Karena Cafe de Paris sudah terlalu over-rated - bahkan banyak yang kecewa mutu layanan dan makanannya, maka kami memilih Cafe Veneto di sebelahnya. Kafe ini mempunyai dua bangunan kaca terpisah. Yang besar merupakan ristorante, memuat sekitar 100 kursi. Sedang yang kecil adalah Wine Lounge dan Asador, dengan kapasitas sekitar 40 kursi. Kami memilih Wine Lounge karena terlihat lebih romantis.

Asador adalah istilah untuk restoran yang khusus menyajikan daging sapi panggang Argentina. Rupanya, pemilik Cafe Veneto juga pedagang besar yang mengimpor Argentinian Beef yang terkenal itu. Tidak heran bila menu-nya menampilkan hidangan daging sapi populer itu.

Saya memilih Beef Carpaccio sebagai appetizer. Carpaccio adalah boeuf tartare versi Italia, yaitu daging sapi mentah dari Argentina yang diiris setipis kertas, kemudian dikucuri saus campuran Dijon mustard, cuka balsamik, minyak zaitun. Di atasnya ditaburi freshly cracked lada hitam dan garam laut, disajikan dengan daun rucola serta serutan keju Parmesan. Tetapi, di Cafe Veneto kejunya bukan Parmesan, melainkan Formaggio di Fossa (keju domba yang sudah mature/keras).

Untungnya, saya memilih Brunello Montalcino dari Antinori (Pian delle Viegne, 2005) yang sungguh sangat mulus dan padan untuk mengiringi carpaccio. Anggur ini dibuat dari 100 persen Sangiovese, warna merahnya cantik seperti ruby. Aromanya pun sangat indah, dengan semriwing mawar mengiringi aroma kopi dan tembakau. Sedangkan rasanya yang sedikit manis mencuatkan sedikit coklat dan berbagai berries. Tak heran bila Robert Parker Jr. memberi angka 92 untuk wine ini.

Sayangnya, saya salah memilih main course. Brunello mestinya cocok mengiringi beef tenderloin yang medium rare. Tetapi, di Cafe Veneto ternyata entrecote-nya hanya tersedia untuk porsi dua orang. Padahal, istri saya kurang suka beef. Akhirnya, saya memesan Saltimbocca alla Romana yang memang sangat khas Roma.

Sekalipun saltimbocca dibuat dari veal (daging sapi muda), teman-teman Muslim sebaiknya memesan menu ini dengan hati-hati. Soalnya, daging sapi muda ini dilapisi beberapa lembar daun sage dan prosciutto (ham). Setelah di-panfried, disiram dengan saus berbasis wine. Di beberapa restoran di Italia, saltimbocca digulung seperti rolade dan dimasak dengan Marsala dan mentega.

Karena makanan yang kami pesan tidak terlalu elaborate, sementara wine-nya sendiri berharga Eu 105, rekening makan malam kami berdua “hanya” sekitar Eu 200 (Rp 2,5 juta). Paola, sommelier cantik yang melayani kami malam itu, malah memberi kami complimentary vin santo dan almond biscotti sebagai pencuci mulut.

Sungguh, sebuah pengalaman makan malam yang mengesankan. La Dolce Vita!

Gara-gara WikiLeaks, Beberapa Negara Kurangi Keterlibatan Dengan AS

Pembocoran dokumen rahasia AS oleh situs WikiLeaks mulai berdampak bagi negara adikuasa itu. Beberapa negara telah mengurangi kontak dan keterlibatan mereka dengan para diplomat dan pejabat-pejabat AS lainnya.

Pejabat-pejabat Departemen Luar Negeri (Deplu) AS dan Pentagon mengungkapkan, sejumlah pemerintah asing mulai menarik diri.

"Kami telah mendapat indikasi bahwa ada setidaknya beberapa perubahan dalam bagaimana orang-orang dan pemerintah bekerja sama dengan kami, dan berbagi informasi," kata juru bicara Pentagon, Kolonel Dave Lapan seperti dilansir kantor berita Reuters, Rabu (8/12/2010).

Dikatakan Lapan, para calon informan ataupun sumber-sumber intelijen lama mungkin tak akan berani muncul dikarenakan takut akan terekspos atau khawatir bahwa pemerintah-pemerintah asing akan dengan mudah mendapatkan informasi yang mereka sampaikan.

"Sulit untuk mengukurnya. Namun kami memang merasakan bahwa ada beberapa yang menarik diri dikarenakan pembocoran ini," ujar Lapan.

Juru bicara Deplu AS PJ Crowley mengakui, sejumlah pemerintah asing kini menghadapi para diplomat AS dengan skeptis.

"Kami memang mengakui bahwa pada basis negara-per-negara, bisa timbul sejumlah dampak," ujar Crowley pada konferensi per di Washington.

"Kami telah melihat sejumlah indikasi pertemuan yang tadinya melibatkan beberapa diplomat dan kini melibatkan diplomat yang lebih sedikit," tutur Crowley.

Bahkan dikatakannya, dalam sebuah pertemuan, para diplomat diminta untuk tidak membawa buku catatan (notebook) ke dalam ruang pertemuan.

Menurut Crowley, secara keseluruhan, pembocoran dokumen oleh WikiLeaks akan membuat tindakan diplomasi bertambah sulit untuk sementara waktu.

Dukung WikiLeaks, Ratusan Orang Berunjuk Rasa di Australia

Ratusan warga Australia menggelar unjuk rasa untuk mendukung WikiLeaks dan pendirinya, Julian Assange. Mereka mendesak pemerintah Australia untuk membela hak-hak Assange, pria kelahiran Australia berumur 39 tahun.

Dalam aksi yang berlangsung di luar Town Hall di Sydney, sekitar 400 orang berkumpul untuk membela Assange. Demikian seperti diberitakan kantor berita AFP, Jumat (10/12/2010).

Dalam aksi protes yang bertepatan dengan Hari HAM Internasional itu, massa mengkritik komentar Perdana Menteri (PM) Australia Julia Gillard mengenai Assange. Gillard mencetuskan bahwa Assange bertindak ilegal dan tidak bertanggung jawab dengan membocorkan ratusan ribu kabel-kabel diplomatik AS.

"Saya benar-benar mengutuk penempatan informasi ini di situs WikiLeaks. Itu hal yang sangat tidak bertanggung jawab dan merupakan hal yang ilegal," kata Gillard beberapa hari lalu.

Namun para demonstran Australia dalam aksinya hari ini menentang pernyataan Gillard tersebut. Sejumlah demonstran membawa banner bertuliskan "Ayolah Julia, hukum mana yang telah dilanggar Assange?"

Selain di Sydney, aksi demo mendukung Assange juga terjadi di wilayah-wilayah lain Australia. Sementara itu, kelompok aktivis GetUp! menyatakan, lebih dari 50 ribu orang telah menandatangani petisi berisi dukungan atas kebebasan informasi.

Kelompok tersebut juga telah menggalang dana hampir US$ 250.000 yang akan digunakan untuk biaya mempublikasikan petisi tersebut di surat-surat kabar AS.


Demi Keselamatan, Julian Assange Dipindah ke Unit Isolasi Penjara London


PENDIRI WIKILEAKS

Pendiri WikiLeaks Julian Assange kini berada dalam unit terpisah di penjara London, Inggris. Hal itu dilakukan demi keselamatan pria kelahiran Australia itu.

Assange telah dipindahkan dari bagian utama di penjara Wandsworth ke sebuah unit isolasi.

"Otoritas penjara melakukan itu demi keselamatan dirinya sendiri, bisa dikatakan begitu," kata Jennifer Robinson, salah seorang anggota tim kuasa hukum Assange kepada kantor berita AFP, Sabtu (11/12/2010).

Assange akan muncul di pengadilan London untuk kedua kalinya pada Selasa, 14 Desember mendatang. Pria berumur 39 tahun itu ditahan di London menyusul perintah penangkapan yang dikeluarkan Swedia. Assange ditahan terkait tuduhan pemerkosaan dan pelecehan seksual terhadap dua wanita Swedia.

Assange membantah tuduhan-tuduhan tersebut. Menurutnya, tuduhan-tuduhan itu bermotif politik sebab situs WikiLeaks telah menimbulkan kemarahan pemerintah AS dengan merilis ribuan kabel diplomatik rahasia AS.

Ibunda Assange, Christine Assange mengkhawatirkan putranya itu karena adanya "kekuatan masiv" yang diatur terhadapnya. "Kekuatan masiv ini telah memutuskan bahwa mereka akan menghentikan dia dan mereka tak akan bertindak sesuai aturan," tutur Christine.

Christine juga menegaskan bahwa putranya tak mungkin memperkosa. "Julian, memperkosa?... Tak mungkin. Julian tak akan memperkosa," tegasnya.

Vatikan Menolak Terlibat Dalam Penyelidikan Skandal Seks Pastur

Vatikan pun disebut-sebut dalam bocoran WikiLeaks. Vatikan menolak mengizinkan pejabat-pejabatnya bersaksi di depan komisi Irlandia yang menyelidiki skandal kejahatan seks anak oleh para pastur. Pemerintah Irlandia pun terpaksa memberikan kekebalan bagi para pejabat Vatikan untuk tidak bersaksi.

Hal itu terungkap dalam kabel-kabel diplomatik kedutaan AS yang dirilis WikiLeaks dan diberitakan harian Guardian, Sabtu (11/12/2010).

Dalam salah satu kabel dinyatakan, Vatikan tersinggung dengan permintaan untuk informasi dari komisi penyelidik Irlandia, yang dinamakan komisi Murphy, terkait skandal seks pastur. Para pejabat Vatikan merasa pemerintah Irlandia tidak menghormati dan melindungi kedaulatan Vatikan dalam investigasi tersebut.

Meski kurangnya kerjasama dari Vatikan, komisi Murphy bisa menarikan kesimpulan bahwa beberapa uskup mencoba menutup-nutupi skandal seks pastur tersebut. Dalam laporannya, komisi Irlandia tersebut mengidentifikasi 320 orang yang melaporkan kejahatan seks anak antara 1975 hingga 2004 dalam keuskupan Dublin.

Dalam kabel yang dirilis WikiLeaks, Noel Fahey, Duta Besar Irlandia untuk Vatikan mengatakan pada diplomat AS Julieta Valls Noyes, skandal seks pastur Irlandia merupakan krisis paling sulit yang pernah dihadapinya.

Kabel tersebut berjudul: "Skandal kekerasan seks menegangkan hubungan Irlandia-Vatikan, mengguncang gereja Irlandia dan mendatangkan tantangan bagi Takhta Suci".

Menurut wakil Fahey, Helena Keleher, pemerintah Irlandia menuruti tekanan Vatikan. Mereka memberikan kekebalan bagi pejabat-pejabat Vatikan untuk tidak bersaksi.

Dalam kabel terungkap bahwa para politikus di pemerintahan Irlandia telah mencoba untuk membujuk Vatikan untuk terlibat dalam penyelidikan skandal seks.

Pemerintah Irlandia ingin terlihat bekerja sama dalam investigasi tersebut namun para politikusnya enggan menekan pejabat-pejabat Vatikan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan para investigator.


Gara-gara WikiLeaks, Partai SBY Kebakaran Jenggot



Bocornya dokumen WikiLeaks mengungkap tabir bahwa pemerintah Amerika Serikat (AS) punya atensi khusus dalam suksesi Pilpres di Indonesia.

Penolakan AS terhadap Wiranto dalam Pilpres 2004 menimbulkan dugaan bahwa AS berada di balik kemenangan Presiden SBY saat itu.


Namun, mantan Ketua Bappilu Partai Demokrat Yahya Sacawirya membantas keras tudingan tersebut.


"Saya sebagai mantan Ketua Bappilu Demokrat mau bilang bahwa kita SBY menang bukan karena disokong asing. Saya bekerja sendiri, konsep sendiri bersama seluruh jajaran tim," tandas Yahya di DPR, Jakarta, Rabu (8/12/2010).


Menurut anggota Komisi I DPR ini, jika saja SBY didukung AS mungkin kemenangannya akan berlipat-lipat. "Mungkin kalau didukung, tidak mungkin 20 persen, bisa 50 persen lebih dalam putaran pertama. Boro-boro didukung. Itu kerja keras kita bukan asing."


Soal kekalahan Wiranto, menurut Yahya, konteks pertarungan capres bukan hanya rivalitas dengan SBY, melainkan dengan 2 capres lainnya, seperti Megawati Soekarnoputri dan Amien Rais.


"Dalam konteks pemilu saat itu, rival Wiranto bukan satu, tapi banyak. Dan Pemilu kemarin bukan sipil-militer lagi," terangnya.


Seperti diberitakan, salah satu dokumen WikiLeaks menyebutkan bahwa Kedubes Amerika Serikat (AS) di Jakarta melaporkan kepada pemerintah AS jika Wiranto menjadi Presiden Indonesia maka hubungan antara AS dengan Indonesia akan menjadi rumit. [mah]

Gayus

Mabes Polri mengaku masih kesulitan menemukan dua alat bukti dalam kasus mafia pajak Rp 28 milliar. Sulitnya menemukan alat bukti yang kuat menjerat penyuap, membuat Polri masih menggunakan pasal gratifikasi.

"Tiadanya alat bukti yang cukup untuk menyingkap penyuap yang diungkapkan Gayus mendorong penyidik menyasar Gayus ke pasal gratifikasi dan pemerasan," ujar Penasehat Ahli Kapolri Kastorius Sinaga , Sabtu (11/12/2010).

Kastorius mengatakan, sejumlah saksi maupun alat bukti yang saat ini dikumpulkan belum bisa memenuhi petunjuk kejaksaan. Bahkan saksi penyerahan uang, Alif Kuncoro membantah hal itu.

"Pengakuan Gayus tentang sumber uang dari tiga perusahaan Grup Bakrie sebesar USD 3,5 juta harus dilengkapi dengan alat bukti. Sejauh ini kepolisian telah melakukan olah TKP di lokasi penyerahan uang. Namun baik rekaman CCTV ataupun alat bukti lainnya tidak tersedia. Sementara, saksi penyerahan uang, Alif Kuncoro, seperti yg diuangkapkan Gayus membantah menyerahkan uang kepada Gayus," jelas staf pengajar pascasarjana Ilmu Sosial UI ini.

Menurut Guru Besar Sosiologi ini, polisi telah memeriksa 10 orang saksi yang terdiri dari atasan Gayus, hakim pajak serta saksi ahli perpajakan juga telah diperiksa penyidik guna merekonstruksi praktik suap tersebut. Untuk pengenaan pasal gratifikasi, polisi yakin telah memiliki cukup bukti.

"Penerapan pasal gratifikasi ini telah memenuhi unsur materiil," imbuhnya.

Gayus yang merupakan tersangka mafia pajak hanya dijerat dengan pasal gratifikasi.
Alasannya, penyidik kesulitan melacak asal-usul harta kekayaan milik mantan petugas pajak itu. Gayus dikenakan pasal 12B ayat (2) UU No 20/2001 jo UU 31/1999 tentang gratifikasi.

Gayus adalah mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak golongan III-A dengan penghasilan Rp 9-12 juta sebulan. Namun ia memiliki rekening hingga Rp 100 miliar, yang diduga berasal dari setoran perusahaan wajib pajak yang ditanganinya.


Lembah Mandalawangi Pangrango - Kecantikan yang Tersembunyi

Lembah Mandalawangi-Pangrango. Lembah kasih ini yang begitu menyejukkan jiwa. Keasrian belum begitu berubah, alas lembahnya yang landai masih ditumbuhi rerumputan hijau yang lembut. Diatas alas rumput masih subur ditumbuhi beribu-ribu pohon edelweis yang tingginya rata-rata satu meter, saat saya mendaki, bunga-bunga edelweis sedang berbunga. terdapat sumber mata air jernih yang mengalir. Jarak yang ditempuh menuju Lembah Mandalawangi dari puncak Pangrango tidak terlalu lama, sekitar lima belas menit untuk menuju kesana.

Kisah Belanda di Negeri Pribumi (Indonesia)

Tidak bisa kubayangkan seberapa sepi masa kanak-kanakku bila Oeroeg tak ada. Biarpun ayahku administratur perkebunan dan Oeroeg hanya anak mandor, kami selalu bermain bersama. Namun ketika kami beranjak besar, Oeroeg mulai menjaga jarak dariku, karena aku orang Eropa dan ia hanyalah inlander….”

Itulah kenangan bahagia masa kecil tokoh “aku” tatkala sehari-hari keluyuran bersama temannya yang bernama Oeroeg. Novel berlatar Sukabumi zaman kolonial karya penulis roman Belanda, Hella S Haasse, tersebut diterbitkan pertama kali pada 1948 dalam bahasa Belanda. Tahun ini, buku tersebut dicetak kembali oleh Gramedia dengan kemasan sampul berbeda dan dialihbahasakan ke bahasa Indonesia.

Helena, sang penulis, lahir di Batavia (sekarang Jakarta) pada 2 Februari 1918. Ibunya adalah seorang pianis bernama Katherina Diehm-Winzenhohler dan ayahnya seorang inspektur keuangan pemerintahan kolonial Belanda bernama Willem Hendrik Haasse. Lewat pekerjaan ayahnya, kehidupan di Indonesia pernah dirasakan Hella.

Oeroeg, novel berisi 144 halaman, bercerita tentang persahabatan dua anak lelaki yang berbeda strata sosial di zaman kolonial. Ceritanya mengambil latar belakang kehidupan masyarakat di perkebunan Kebon Jati, jauh di pedalaman Pegunungan Priangan, Sukabumi, Jawa Barat. Percakapan mereka sehari-hari dalam bahasa Sunda. Haasse menempatkan dirinya sebagai orang pertama dalam dalam cerita, yakni “aku”.

Dari sampul, kita sudah bisa menangkap bahwa isi novel bakal bercerita tentang soal perbedaan sosial itu. Cover bergambar dua anak lelaki berdiri di bawah deras hujan, yang satu lengkap bersepatu, berambut terang, dan mengenakan payung. Sedangkan di sebelahnya bisa dipastikan bahwa itu adalah Oeroeg, anak inlander yang bertelanjang dada dan kaki, berambut gelap, serta berlindung di bawah daun pisang. Di halaman enam novel tersebut, perbedaan sudah dihadirkan. Disebutkan bahwa Oeroeg adalah anak inlander, pribumi. Walau demikian, mungkin di awal cerita kamu akan dibuat penasaran dengan gender sebenarnya dari si aku tersebut hingga nantinya kamu mendapatkan titik temu.

Lalu jurang sosial itu semakin diruncingkan Haasse antara pekerjaan ayah si aku dengan ayah Oeroeg, antara tuan dan mandor. Haasse pun mengisahkan bahwa Oeroeg bisa ber sekolah tinggi hingga MULO, sistem pendidikan kolonial setara dengan SMA, atas balasan terhadap jasa ayah Oeroeg yang meninggal karena menyelamatkan anak seorang tuan Belanda.

Cerita ini, yang berisi kisah berdasarkan kejadian-kejadian nyata yang diolah, bukanlah sekadar pernyataan; ini, dalam bentuk penggambaran, suatu pernyataan kerinduan dan cinta kasih terhadap negeri tempat si “aku” dilahirkan dan dibesarkan, dan di belakang-nya, di bawahnya, untuk memecahkan teka-teki kerinduan terhadap separuh sisi gelap diri si “aku” yang berada di bawah bayang-bayang, yang tak dikenal.

Cerita ini dibangun sebagian besar berdasarkan kesan dan pengalaman masa remaja penulis, meski penulis sendiri tak pernah mengenal anak muda Belanda atau Indonesia seperti mereka, dan tidak pernah berada dalam situasi-situasi yang disamakan dengan cerita ini.
Oerog adalah laporan pencarian jejak masa lalu; si aku, laki-laki muda berkebangsaan Belanda pada tahun 1947 mengenang kembali masa remajanya di Indonesia dan persahabatan masa remajanya dengan anak laki-laki sebaya.***

Resensi Novel Mencari Wajah Ibu

Seorang anak pasti selalu merindukan ibunya. Di mana pun ia berada, ia pasti akan teringat kepada wanita yang telah melahirkannya ke dunia. Itulah yang juga dirasakan oleh Tono dalam cerpen berjudul ‘’Mencari Wajah Ibu’’ yang ditulis oleh Angel Li. Angel Li merupakan pemenang I lomba menulis cerpen nasional yang diselenggarakan oleh PT Rohto Laboratories Indonesia tahun 2009. Dalam cerpen ini dikisahkan bahwa Tono adalah seorang peminta-minta yang setiap hari telah terbiasa menghirup udara Jakarta yang selalu bercampur debu tebal dan asap knalpot di jalanan. Tubuhnya legam oleh sengatan matahari dengan pakaiannya yang lusuh penuh tambalan. Setiap kali lampu merah, maka ia dan teman-temannya akan segera berlarian memburu kendaraan-kendaraan yang berhenti berharap mereka mau memberikan se-keping uang receh.

Dengan semakin bertambahnya usia, Tono mulai berpikir tentang asal-usulnya. Ia ingin tahu siapa ibu yang telah melahirkannya. Namun setiap kali ia bertanya pada orang-orang terdekatnya, tak ada seorang pun yang tahu siapa ibunya. Mereka hanya tahu kalau Tono dibuang ibunya saat masih bayi, sembilan tahun yang lalu. Hingga Mbah Upik menemukannya dan memeliharanya hingga kini. Tapi Tono tetap ingin mengetahui di mana ibu kandungnya. Setiap hari ia mencari tak kenal lelah dan bertanya pada orang-orang yang ia temui di jalan-jalan. Namun tak seorang pun mengenali ibunya. Tono sedih sekali.

Sampai akhirnya Tono merasa pencariannya itu hanya sia-sia. Dalam suasana hati yang berduka dan diliputi kesedihan mendalam, ia bertemu dengan seorang pelukis bernama Pak Ghali. Tono pun meminta Pak Ghali bersedia melukiskan wajah dirinya dan mau menggantungkan lukisan itu di depan toko. Tono berharap suatu saat ibu kandungnya akan melihat lukisan itu dan mengenali dirinya sebagai anaknya. Namun Pak Ghali memberi saran kepada Tono untuk melukiskan wajah ibunya saja. Tono terheran, melukis wajah ibunya? Bagaimana caranya? Sementara ia dan Pak Ghali tak tahu seperti apa raut wajah ibunya. Kata Pak Ghali wajah ibunya pasti mirip dengan wajahnya. Tono pun setuju. Apalagi setelah lukisan itu selesai, Tono benar-benar takjub memandang lukisan ibunya itu. Wajah lukisan itu benar-benar mirip dengan wajahnya dengan rambut hitam yang disanggul. Dengan memandang lukisan itu, Tono merasa seperti telah menemukan ibunya.

Kemudian ada lagi cerpen berjudul ‘’Patung Ibu’’ yang merupakan pemenang ke-2. Cerpen ini berkisah tentang seorang anak bernama Tania yang takut kehilangan ibunya. Rasa takut itu mulai menghantuinya saat ia bermimpi melihat ibunya bertemu dengan ayahnya yang telah enam tahun menghilang setelah badai menenggelamkan kapal yang ditumpangi ayahnya. Tania selalu bersedih manakala melihat ibunya sering berbicara sendirian seperti orang hilang akal. Sampai akhirnya Tania benar-benar kehilangan ibunya.

Cerpen pemenang ke-3 berjudul ‘’Tiga Perempuan dalam Hitam’’. Cerpen ini berkisah tentang seorang ibu yang tidak peduli terhadap anaknya yang gila akibat ketidaksanggupannya menerima kenyataan bahwa ayahnya telah meninggal dunia. Sejak itu ia senang sekali dengan warna hitam, hingga seluruh penghuni rumah harus mengenakan pakaian berwarna hitam supaya kematian ayahnya selalu di-kenang oleh semua orang. Kalau keinginannya itu tidak dituruti, ia akan marah dan mengamuk. Namun sayangnya ibunya tetap tak mempedulikannya.

Sungguh cerpen-cerpen dalam antologi dengan sampul warna orange ini sangat memikat dengan tema-tema unik yang jarang diangkat penulis kebanyakan. Bahasanya indah dengan alur cerita yang tidak mudah ditebak dan selalu memberikan kejutan-kejutan tak terduga di ending cerita. Cerpen-cerpen antologi ini sangat istimewa karena merupakan pemenang lomba yang terpilih setelah melewati serangkaian penjurian ekstra ketat dari 6000 naskah yang masuk.***



Nasha sebel banget sama juniornya yang nyolot, Dave. Sejak hari pertama MOS, Dave kerjanya terus membantah apa pun kata Nasha dan Ogah untuk bekerja sama dalam kegiatan kelasnya. Tapi, pas Nasha berantem sama mantannya yang supernyebelin, Kevin, si nyolot Dave ternyata membelanya! Begitu pula pas Nasha terjatuh hingga terkilir di kemping penutupan MOS, Dave ngebela-belain menggendong Nasha sampai tenda. U-ui... apakah ada cinta yang mulai bersemi di hati Nasha? Bagaimana dengan hubungannya yang belum beres sama Kevin? Dan bagaimana juga dengan perhatian berlebih dari Kak Elang yang sudah kuliah?